Penulis:Anita Marsanda
Isu yang marak di perbincangkan dikalangan dunia pendidikan tentang aplikasi rancangan baru menteri pendidikan Nadiem Anwar Makarim. Berdasarkan pernyataan Nadiem dalam rapat kerja Komisi X DPR RI dengan mendikbud, marketplace guru adalah wadah dimana semua guru yang boleh mengajar masuk dalam satu databes yang dapat diakses semua sekolah. Melalu wadah ini, setiap sekolah yang ada di indonesia dapat mencari guru yang dibutuhkan dengan mudah, menurut Nadiem marketplace ini bisa menyelesaikan masalah perektrutan yang terjadi di kalangan dunia pendidikan. Aplikasi marketplace ini yaitu mengenai perekrutan guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di Indonesia.
Program ini pada dasarnya adalah basis data platform bagi sekolah untuk mencari dan merekrut guru. Namun, penggunaan istilah 'pasar' telah menimbulkan kontroversi, dengan beberapa orang merasa tidak tepat untuk membandingkan guru dengan komoditas. Para kritikus berpendapat bahwa program ini akan mempersulit pendidikan di Indonesia, terutama bagi guru di daerah terpencil yang mungkin tidak memiliki akses ke teknologi atau koneksi internet yang diperlukan. Selain itu, ada yang menilai program tersebut tidak mengatasi akar masalah kekurangan guru di Indonesia, dan tidak memberikan solusi atas masalah rendahnya gaji guru, terutama bagi mereka yang belum tersertifikasi sebagai ASN atau PPPK.
Terlepas dari kontroversi tersebut, beberapa ahli percaya bahwa program Marketplace Guru adalah langkah yang tepat untuk mengatasi rekrutmen guru di Indonesia. Mereka berpendapat bahwa program tersebut dapat membantu sekolah menemukan guru yang berkualitas secara lebih efisien dan berpotensi meningkatkan kesejahteraan guru dengan memberikan lebih banyak kesempatan kerja. Namun, masih harus dilihat seberapa efektif program tersebut dalam praktiknya dan apakah program tersebut mampu mengatasi masalah mendasar yang dihadapi sistem pendidikan di Indonesia. Aplikasi marketplace ini di rencanakan akan digunakan pada tahun 2024.