Iklan

Iklan

,

MTQ XXXII Sudah Terjadwal, Panitia Lokal Masih Kekurangan Dana Rp1Miliar

Tim Redaksi
23 Mei 2022, 5/23/2022 12:43:00 AM WIB Last Updated 2022-05-23T07:43:41Z

 




BONE,UJUNGPENA--Jelang pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke XXXII Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan di Kabupaten Bone telah dipersiapkan  oleh Panitia Lokal MTQ ke XXXII.


Dari beberapa kali rapat yang digelar panitia lokal, dalam pemantapan gabungan Seksi Seksi untuk membahas sumber sumber anggaran yang akan dipergunakan panitia lokal untuk biaya persiapan menghadapi Lomba bagi Kafilah Bone, biaya latihan dan pakaian penari Kolosal, sewa hotel dan penginapan, biaya panggung dan tenda pada saat pembukaan dan penutupan, serta berbagai biaya yang akan dipergunakan panitia mulai masa persiapan, pembukaan dan pelaksanaan kegiatan Lomba serta acara penutupan MTQ, rapat digelar di gedung PKK Kabupaten Bone pada hari Kamis, 19 Mei 2022.



Setelah perwakilan Biro Kesra Pemprov SulSel menyampaikan sambutannya, Wakil Bupati Bone, Drs H Ambo Dalle MM  menyampaikan sambutannya, memaparkan berbagai hal menyangkut persiapan dan pemantapan kegiatan termasuk yang dibahas dalam rapat pemantapan ini mengenai kekurangan dana untuk pelaksanaan kegiatan,  Panitia masih  kekurangan dana sebesar Rp 1 Miliar lebih sebagaimana di sampaikan Wakil Bupati Bone yang memimpin langsung rapat tersebut. 


"Setelah mendengar sambutan Kasi Bina KESRAH dari Biro Kesra Pemerintah Provinsi SulSel, anggaran untuk MTQ ke XXXII dari Provinsi SULSEL sebesar Rp. 2. 335. 000,  dana dari APBD Kabupaten Bone menurut Kepala Badan Keuangan Daerah Kabupaten Bone, H. Najamuddin sebesar  5 miliar lebih, namun kita bulatkan saja 5 miliar. 



Kita masih kekurangan Rp.1 lebih karena rencana anggaran MTQ yang akan kita laksanakan,  diatasnya dana yang dipakai pada saat MTQ Tingkat Provinsi  yang diadakan di Kabupaten Luwu Timur sebanyak 8 Miliar lebih", ujarnya



Lanjutnya, "tadi pagi saya juga sudah pimpin rapat dengan para pengusaha dan Perusahaan BUMN yang berada di wilayah Bone, mereka juga bersedia membantu menutupi kekurangan dana panitia lokal, namun setelah dihitung hitung  masih ada kekurangan sehingga, kami membahas dengan H. Naja mencari solusi untuk menutupi kekurangan-kekurangan, ada usulan untuk meminta partisipasi dari para ASN di lingkup Pemkab Bone untuk menyumbangkan uang TPPnya sebesar 50 persen", ungkapnya.



"Kami harapkan juga Kepala Kemenag Bone meminta partisipasi dari ASN di lingkungan Kemenag Bone", harap Wabup Bone kepada Kepala Kemenag Bone yang bertindak sebagai moderator dalam rapat tersebut.



Sebelum menutup sambutannya, Wabup Bone berpesan kepada Gubernur SulSel melalui perwakilan Biro Kesra Pempro SulSel, "semoga bapak Gubernur bisa menambah lagi bantuan dananya, mengingat kita akan menggelar kegiatan MTQ ini lebih meriah dan Mega di banding yang dilaksanakan di Luwu Timur,"  imbuhnya



Sesuai arahan Wakil Bupati Bone kepada seluruh Kepala OPD di Lingkup Pemkab Bone pada saat Rapat pemantapan di gedung PKK, untuk menyampaikan kepada seluruh ASN di tiap instansinya masing-masing pada esok harinya, para ASN mendengar penyampaian Kepala OPD,  muncul beberapa tanggapan dan komentar dari  para ASN menanggapi permintaan partisipasi untuk memberi  sumbangan uang TPPnya  sebesar 50 persen tiap ASN.



Ada yang menanggapi dengan menyatakan tidak ada masalah karena untuk membantu PANPEL menyukseskan agenda MTQ, kelompok ini merupakan ASN bergolongan III keatas dan memengang jabatan di instansinya.



Ada juga ASN dari kelompok golongan III kebawah menanggapi dengan hanya ngomel ngomel saja, namun takut berkomentar.


Namun ada juga yang berkomentar dari ASN golongan III kebawah, yang tidak memengang jabatan, dan TPPnya hanya sebesar Rp.900.000 perbulan. Kalau di serahkan 450.000, tinggal setengahnya,  mereka merasa berat menyumbangkan uang TPPnya karena beban ekonomi masih belum normal pasca Pandemic, harga bahan pokok yang saat ini melambung tinggi, mau menyiapkan pembeli peralatan sekolah menghadapi tahun ajaran baru serta ada yang juga anaknya mau lanjutkan pendidikan ketingkat atasnya (penerimaan siswa baru) yang memerlukan dana besar.



Ada juga masukan dari ASN agar pemberian sumbangan jangan dipatok rata 50 persen per ASN, maunya diber tingkatan sesuai dengan golongan ASN, lebih tinggi golongannya, tinggi juga sumbangannya, golongan III kebawah diberi porsi yang lebih kecil sesuai dengan TPPnya.



Ada juga ASN yang berkomentar sesuai pengalaman waktu bertugas di Provinsi di luar SulSel, (nama sumber tidak mau dimuat) "waktu saya bertugas di Kantor Kotamadya Tarakan, digelar juga MTQ tingkat provinsi, saya masuk juga sebagai panitia, Kotamadya Tarakan sebagai Tuan Rumah kegiatan hanya menyiapkan tenaga dan tempat, Pemprov Kaltara yang membiayai kegiatan MTQ di sana,  beda dengan di sini, panitia Lokal sudah menyiapkan tenaga, pikiran dan tempat, dibebani lagi mencari dana untuk biaya Kegiatan, seharusnya Pemerintah Provinsi SulSel yang lebih besar bantuan dananya, demikian pula dari Kantor Kemenag Provinsi SulSel harus  juga memberikan bantuan dananya, karena kegiatan MTQ merupakan program Kerjanya", urainya.



Anggota DPRD Bone  Komisi IV DPRD Bone,A Muh Salam  mananggapi bahwa, " secara kemanusiaan, janganlah dibebani ASN yang bergolongan III kebawah sebesar 50 persen, kasihan mereka di saat sekarang ini, harga sembako naik, mohon panitia lokal MTQ ke XXXII mempertimbangkan dari sisi kemanusiaan", tutur Ketua Fraksi Nasdem DPRD Bone.



Senada juga disampaikan Ketua Komisi I DPRD Bone, H Syaifullah Latif, bahwa dalam istilah sumbangan mesti ada keikhlasan dan tidak ada paksaan 

 "kalau sumbangan berupa partisipasi seharusnya ada kesempatan dan keikhlasan dari penyumbang, tidak boleh dipaksakan dan tidak ada standar yang ditetapkan, seberapa saja keikhlasan si penyumbang memberikan dananya, namanya sumbangan tidak bisa ditentukan nilainya," katanya 



Iklan