Iklan

Iklan

,

Perbedaan Cara Mendidik Guru di Era Tahun 2000-an Sampai Sekarang

Tim Redaksi
1 Jun 2022, 6/01/2022 12:03:00 AM WIB Last Updated 2022-06-01T07:03:13Z

Oleh : Nuratira Belman

Mahasiswi Universitas Negeri Makassar





Pada saat saya masih SD saya melihat langsung pertengkaran antara siswa kelas 5 SD dengan guru wali kelasnya sendiri. Pada saat itu saya masih duduk di kelas 6 SD, jadi siswa ini sering ribut di kelasnya dan sering menganggu teman-temannya sampai menangis. Hingg pda saat itu gurunya geram dan guru tersebut langsung menscubitperut siswa tersebut sampai dia menangis. 

Setelah itu siswa tersebut langsung pulang ke rumahnya untuk mengadukan perbuatan gurunya tersebut pada saat di kelas. 



Dan paman dari murid ini emosi dan tidak terima jika keponakan kesayangannya diperlakukan seperti itu, dia langsung ke sekolah dan membawa parang sehingga warga sekolah pada saat menjadi takut. Akhirnya Kepala sekolah datang untuk menenangkan keuarga murid yang mengamuk.

Alasan dari terjadinya masalah diatas adalah siswa itu ribut di kelas dan sering menjahili temannya. Dan gurunya pun melakukan tindak kekerasan terhadap murid yang bermasalah tersebut. Menurut saya penyebab anak ini bermasalah dikarenakan, di lingkungan keluarganya dia sering dimanja oleh orang terdekatnya sehingga dia sering semena-mena terhadap orang-orang disekitarnya dan tidak mau mengalah dan ingin menjadi yang selalu diperhatikan. Buktinya paman dari murid tersebut datang mengamuk di sekolah karena tidak terima jika keponakannya dicubit oleh guru tersebut. 



Seorang guru harus bijaksana dalam mengambil keputusan dan tindakan ketika terjadi suatu masalah, sikap yang tepat tentunya menjalin kerja sama dengan berbagai pihak diantaranya orang tua, komite dan pihak kepolisian. Guru juga seharusnya tidak menganiaya murid karena dikhawatirkan bisa timbul trauma terhadap murid tersebut bahkan dia semakin menjadi-jadi dan orang tua juga harusnya tidak terlalu memanjakan murid tersebut. Guru harusnya bisa bekerjasama dengan orang tua murid, misalnya memberitahukan jika anaknya di sekolah sering membuat masalah sehingga orang tua juga bisa mengajari anak tersebut jika perilaku tersebut tidak boleh dilakukan. Apalagi anak-anak itu sudah jadi faktor bawaannya bahwa dia memang nakal. 



Pada masa sekarang pendidikan di sekolah sudah banyak berubah dikarenakan adanya undang-undang perlindungan anak. Sehingga guru yang melakukan kekerasan terhadap peserta didik akan diberi sanksi. Dengan adanya undang-undang perlindungan anak mengakibatkan peserta didik zaman sekarang menjadi tidak patuh terhadap gurunya sendiri dan semena-mena dengan gurunya. Solusi menurut saya adalah jika kita dihadapkan dengan beberapa murid yang bermasalah dan sering membuat keributan jika di kelas adalah kita sebagai calon guru harus bisa menjadi teman bagi murid, maksudnya kita harus bisa menghadapi murid dengan memberikan motivasi belajar. 



Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak psikis di dalam diri peserta didik yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan pembelajaran tersebut demi mencapai suatu tujuan. Motivasi belajar memiliki 3 komponen, yaitu : kebutuhan, terjadi bila peserta didk merasa ada ketidakseimbangan antara apa yang dimiliki dari apa yang ia harapkan; dorongan, merupakan kegiatan mental untuk melakukan sesuatu; dan tujuan, adalah hal yang ingin dicapai oleh individu. Seseorang yang mempunyai tujuan tertentu dalam melakukan sesuatu pekerjaan misalnya belajar, maka ia akan melakukan pekerjaan tersebut dengan penuh semangat. Jadi mendidik itu ada ilmunya dan anak bisa dibentuk agar menjadi pribadi yang bermanfaat.

Iklan