Iklan

Iklan

,

Problematika Guru dan Siswa dalam Pembelajaran Daring

Tim Redaksi
2 Jun 2022, 6/02/2022 11:10:00 PM WIB Last Updated 2022-06-03T06:10:34Z

 Oleh: Syarina Sarif

Mahasiswi Universitas Negeri Makassar




Disaat pandemi menyerang belahan dunia tentunya semua merasaakan dampak yang sangat fatal dari berbagai hal mulai ekonomi hingga yang sangat dirasakan adalah bagi dunia pendidikan.



 Tentunya pendidikan tidak akan berjalan normal disaat pandemi covid 19 semakin merajalela dengan kekuatan virusnya yang mematikan. Banyak dampak yang ditimbulkan bagi dunia pendidikan terlebih pada sang tenaga pendidik maupun sang peserta didik. Seperti yang diketahui bersama bahwa proses belajar mengajar yang dilakukan di indonesia sebelum munculnya pandemi covid 19 adalah dengan menerapkan sistem pembelajaran tatap muka dalam ruang kelas, namun setelah pandemi muncul ke tengah-tengah masyarakat sebagai suatu virus yang mematikan maka proses belajar mengajar berubah drastis hingga 90 derajat. 



Diawal pandemi sekolah diliburkan selama beberapa pekan dengan maksud agar penyebaran virusnya dapat terkendali dan tidak menyebara ke siswa atau peserta didik. Namun perkembangan virus ini semakin pesat bahkan menyebabkan lock down dan inilah awal mula permasalahan yang menjadi suatu masalah atau problem guru dan siswa dalam pembelajaran. Disinilah awal mula pembelajaran daring atau dalam jaringan dimulai, keadaan memaksa untuk semua siswa diwajibkan dan dituntut untuk mempunyai sebuah smartphone atau laptop sekalipun. 




Tuntutan untuk memiliki smartphone sebagai alat bantu dalam melaksanakan pembelajaran daring membuat orang tua siswa kewalahan dalam memenuhi kebutuhan sang anak yang dimana disaat-saat pandemi kondisi perekonomian tidak berjalan normal yang disebabkan oleh muncul virus ini. Disaat orang tua tidak dapat memenuhi kebutuhan anak dalam melaksanakan pembelajaran daring ini, maka siswa atau perserta didik tersebut akan ketinggalan pelajaran dikarenakan tidak mengikuti prosees belajar yang telah dilaksanakan melalui via daring. Permasalahan yang dihadapi peserta didik tak kalah jauh dengan permasalahan yang dihadapi oleh guru, disaat guru mampu memenuhi kebutuhannya dalam melaksanakan pembelajaran melalui via daring (dalam jaringan) maka salah satu masalah yang dihadapi oleh tenaga pendidik adalah kurang pahamnya mereka dalam menggunakan teknologi yang semakin canggih saat ini. Banyak diantara para peserta didik saat ini yang tidak memiliki keahlian dalam mengoperasikan alat-alat teknologi seperti laptop dan smartphone, terlebih bagi para tenaga pendidik yang sudah berumur (tua) sehingga kemampuan mereka tidak akan sama dengan kemampuan para guru-guru muda atau guru millenial yang ada saat ini. 



Dengan terbatasnya kemampuan yang dimiliki oleh peserta dalam mengoperasikan alat –alat teknologi guna memenuhi kebutuhan dalam melaksanakan pembelajarang daring, maka itu akan berdampak pada aktifitas belajar siswa atau peserta didik yang kurang maksimal. Kemudian, permasalahan atau probelematika yang sama-sama dihadapi oleh peserta didik maupun tenaga pendidik adalah mengenal hal kualitas jaringan yang sangat buruk. Seperti yang diketahui bersama bahwa kualitas jaringan internet yang ada di pelosok sangatlah tidak memungkinkan dalam melaksanakan pembelajaran daring sehingga terkadang siswa harus naik turun gunung dalam mendapat sinyal jaringan dan itupun terkadang timbul tenggelam, dengan kualitas jaringan tersebut tentunya peserta didik tidak akan dapat menyerap ilmu dengan baik dan maksimal. Kemudian permasalhan jaringan pun kadang dirasakan oleh peserta didik, terlebih jika sang peserta didik tersebut tinggal di pedesaan atau didaerah yang tidak terjangkau oleh sinyal internet.  Dengan permasalahan yang sama ini dirasakan ini oleh peserta didik atau tenaga pendidik, maka tentunya dan dapat dipastikan pembelajaran tidak akan dapat berjalan secara maksimal dan efisien.



 Dengan melihat permasalahan atau problematika yang dihadapi oleh peserta didik ataupun tenaga pendidik maka hal yang perlu diberikan sebagai solusi dari permasalahan ini adalah dengan memberikan subsidi kuota kepada para siswa maupun tenaga pendidik, mengingat kuota internet saat pandemi mengalami lonjakan. Kemudian salah satu hal yang dapat dilakukan dalam memenuhi pasokan internet di daerah pelosok adalah dengan memasang Wifi atau jaringan  internet dengan sistem Wifi tembak. Maka dengan hal tersebut pembelajaran daring akan tetap berjalan dengan baik walaupun dalam kondisi atau tempat yang terpencil.

Iklan