Iklan

Iklan

,

Kolaborasi Tim Pabboto Makkiade' dan Pemerintah Daerah Wujudkan Sekolah Bebas Judi Online

Tim Redaksi
9 Okt 2025, 10/09/2025 03:43:00 AM WIB Last Updated 2025-10-09T10:43:15Z

UJUNGPENAMEDIA.COM,BONE--Program Kreativitas Mahasiswa bidang Riset Sosial Humaniora (PKM-RSH) bertajuk Pabboto: Sinergitas Visual Campaign-based Intervention Strategy dan Nilai Pappaseng Makkiade' dalam Meningkatkan Self-Awareness Remaja Bone Terpapar Judi Online menunjukkan progres menjanjikan menuju keberlanjutan program. 


Setelah sukses melaksanakan intervensi lapangan, tim riset kini menandatangani nota kesepahaman (MoU) bersama Dinas Pendidikan serta Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Bone.


Kolaborasi ini menjadi langkah konkret dalam memperkuat edukasi moral, literasi digital, dan perlindungan anak di tingkat sekolah menengah. Melalui MoU ini, hasil riset Pabboto Makkiade' akan diimplementasikan dalam bentuk modul pendidikan karakter digital berbasis nilai kearifan lokal, pelatihan guru dan konselor sebaya, serta pengembangan kampanye edukatif berkelanjutan di lingkungan sekolah.


Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bone,Drs. Andi Fajaruddin, MM., menyampaikan bahwa kerja sama ini membuka peluang besar bagi dunia pendidikan daerah untuk memperkuat literasi digital remaja.

“Riset Pabboto Makkiade' bukan hanya berorientasi akademik, tetapi menyentuh persoalan sosial yang nyata. Pendekatan berbasis kampanye visual dan nilai Pappaseng ini sangat relevan untuk membentuk karakter remaja yang tangguh dan beretika di dunia digital,” ujarnya.


Sementara itu, Kepala DP3A Kabupaten Bone, Hasnawati Ramli, S.Sos., M.Si., menegaskan bahwa isu judi online telah menjadi ancaman baru terhadap kesejahteraan anak dan remaja.

“Kerja sama ini menjadi bukti bahwa pencegahan tidak selalu harus bersifat represif. Pabboto Makkiade' menunjukkan bahwa kampanye edukatif yang kreatif dan berbasis nilai lokal justru lebih menyentuh kesadaran remaja”, tutur Ibu Hasnawati.


Dosen pendamping riset,Dr. A. M. Irfan Taufan Asfar, M.T., M.Pd., menilai capaian ini sebagai bukti bahwa riset mahasiswa dapat memberikan kontribusi langsung terhadap kebijakan sosial daerah.

“Pendekatan intervensi yang digunakan mahasiswa dalam Pabboto Makkiade' menunjukkan bagaimana riset kampus bisa menjembatani ilmu dan aksi nyata. Keberlanjutan program melalui MoU ini menandai transisi penting dari penelitian menuju gerakan sosial yang berdampak luas”, jelasnya.


A. M. Mahfud selaku ketua tim riset menjelaskan bahwa keberlanjutan Pabboto Makkiade' difokuskan pada tiga pilar utama, yaitu 1) Integrasi nilai Pappaseng Makkiade' dalam pembelajaran karakter digital di sekolah; 2) Pelatihan guru dan konselor sebaya mengenai strategi intervensi berbasis visual campaign; 3) Perluasan kampanye publik melalui jaringan sekolah ramah anak dan komunitas digital.


Dengan terjalinnya MoU ini, Paboto Makkiade tidak lagi hanya menjadi proyek riset akademik, melainkan berkembang menjadi gerakan sosial berkelanjutan yang memperkuat kolaborasi antara akademisi, pemerintah daerah, dan masyarakat. Inisiatif ini diharapkan menjadi model inspiratif nasional dalam membangun ketahanan moral, literasi digital, dan kesadaran diri remaja di tengah tantangan era teknologi.(*)

Iklan