Iklan

Iklan

,

Refleksi Dua Tahun Perda Nomor 6 Tahun 2023,MJB Gelar Dialog Kebudayaan

Tim Redaksi
10 Nov 2025, 11/10/2025 04:00:00 PM WIB Last Updated 2025-11-11T00:00:36Z

UJUNGPENAMEDIA.COM,BONE--Organisasi Menyusuri Jejak Budaya (MJB) menggelar Dialog Kebudayaan yang bertema Refleksi 2 Tahun Perda Nomor 6 Tahun 2023 Tentang Pemajuan Kebudayaan Daerah Kabupaten Bone. Senin 10 Oktober 2025.


MJB kembali menunjukkan komitmennya terhadap pelestarian dan pengembangan kebudayaan lokal lewat kegiatan tersebut. 


Ketua Umum MJB,Riswan Rusandy SPd berkomitmen mengawal terus pengembangan kebudayaan daerah Kabupaten Bone.


 "Serta menelaah sejauh mana kebijakan ini telah dijalankan dan bagaimana dampaknya untuk masyarakat, pelaku seni, dan lembaga lembaga budaya," ungkapnya.


Kegiatan yang berlangsung di Café Masega Watampone ini dihadiri oleh berbagai kalangan, mulai dari akademisi, pelaku budaya, pegiat literasi, hingga perwakilan pemerintah daerah.


Dialog ini menghadirkan narasumber yang kompeten di bidangnya, yakni Dr. Ichsan Hatib, S.Pd., M.Sn yang merupakan  Akademisi dan Dosen,Andi Irfandi, S.T., MHP merupakan Kasubag Program dan TACB Dinas Kebudayaan Kabupaten Bone, Andi Irwandi Paomi, S.T yang merupakan Founder RBBB Saoraja Bone, Founder MJB, sekaligus Budayawan. Kemudian Andi Muh. Salam Lilo Ak sebagai Anggota DPRD Komisi IV Kabupaten Bone, dan Andi Gerhand, S.Pd., M.Pd. merupakan Tokoh Pemuda dan Pegiat Literasi Kabupaten Bone.


Dalam diskusi yang berlangsung hangat tersebut, para narasumber membedah berbagai capaian, tantangan, serta arah kebijakan kebudayaan daerah pasca dua tahun diberlakukannya Perda Nomor 6 Tahun 2023 tentang Pemajuan Kebudayaan Daerah Kabupaten Bone.


Dialog ini menjadi ruang refleksi bersama untuk meninjau sejauh mana regulasi tersebut telah diimplementasikan dan berdampak nyata bagi masyarakat.


Diakhir dialog, moderator Camma, S.H berharap bahwa kegiatan ini diinisiasi sebagai upaya untuk meneguhkan kembali komitmen masyarakat Bone terhadap pelestarian nilai-nilai budaya lokal.


“Kami tidak ingin kegiatan ini berhenti pada tataran wacana. Harapannya, hasil dialog ini dapat mendorong implementasi nyata dari pemerintah dan terus dikawal oleh komunitas pegiat literasi, kebudayaan, dan pemuda di Kabupaten Bone,” ujarnya.


Selain menjadi ajang berbagi gagasan, kegiatan ini juga mempererat sinergi antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat sipil dalam mendorong kebijakan kebudayaan yang inklusif dan berkelanjutan.


Melalui dialog ini, MJB berharap lahir langkah-langkah strategis untuk memastikan pemajuan kebudayaan di Bone tidak hanya tertuang dalam regulasi, tetapi juga menjadi gerakan nyata yang hidup di tengah masyarakat.(*)

Iklan