UJUNGPENAMEDIA.COM,BONE--Pemerintah Kabupaten Bone bekerja sama dengan ICRAF Indonesia resmi meluncurkan Bahan Ajar Muatan Lokal Pangan Lokal untuk Ketahanan Iklim sebagai bentuk adaptasi pendidikan menghadapi tantangan perubahan iklim.
Kegiatan berlangsung di Aula Dinas Pendidikan Bone, Jl Gatot Subroto, Kota Watampone, Rabu,23 Juli 2025.
Kegiatan peluncuran ini dihadiri langsung oleh Wakil Bupati Bone, Dr H Andi Akmal Pasluddin SP MM, serta Koordinator ICRAF Sulsel, Syahrir, yang mewakili Direktur ICRAF Indonesia, Andree Ekadinata
Hadir pula Research Delivery Team Coordinator ICRAF Indonesia Arizka Mufida, Staf Senior Kerja Sama Pembangunan Kedutaan Besar Kanada untuk Indonesia, Trita Katriana, Kepala Dinas Pendidikan Bone Drs. Andi. Fajaruddin, MM., Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan (TPHP) Bone, Nurdin.
Sementara itu, Dr Laksmi Dewi, Kepala Pusat Kurikulum Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia turut bergabung secara daring.
Wakil Bupati Bone, Andi Akmal Pasluddin mengapresiasi kehadiran Icraf membantu Pemda Bone menyusun kurikulum mulok pangan lokal. Apalagi kurikulum ini memiliki tujuan jangan panjang, mengatasi perubahan iklim.
“Kita bangga, karena Bone satu satunya yang mendapatkan bantuan kerjasama untuk penyusunan muatan lokal ini. Kita perlu apresiasi juga tim khusus yang telah dibentuk dan berhasil menghasilkan produk muatan lokal ini,” kata Wabup.
Mantan Anggota DPR RI ini juga berharap dengan adanya muatan lokal pangan lokal dapat membuat siswa sejak dini mencintai pertanian. Ketika besar anak tidak hanya semua mau jadi dokter, polisi, tetapi juga menjadi petani, menjadi ahli bidang pertanian, ahli perhutanan.
"Atas nama pemerintah kabupaten Bone kami mengucapkan terima kasih kepada ICRAF bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Bone atas muatan lokal pangan lokal untuk Ketahanan Iklim di Kabupaten Bone," harap Andi Akmal Pasluddin.
Kepala Dinas Pendidikan Bone, Andi Fajaruddin, menjelaskan bahwa pengembangan muatan lokal ini merupakan hasil kerja sama tim pendidikan yang dikoordinir oleh Sekretaris Dinas Pendidikan, Nursalam, bersama ICRAF Bone.
“Setelah melalui berbagai pertemuan dan diskusi, kami sepakat menyusun muatan lokal yang berfokus pada ketahanan terhadap perubahan iklim dengan memanfaatkan pangan lokal,” ujarnya.
Muatan lokal ini dirancang untuk membekali peserta didik dengan pengetahuan dan keterampilan agar mampu bertahan di tengah tantangan cuaca ekstrem, dengan mengandalkan sumber daya pangan yang ada di lingkungan sekitar.
Adapun bahan ajar telah disiapkan untuk jenjang Sekolah Dasar (kelas V dan VI) dan Sekolah Menengah Pertama (kelas VII, VIII, dan IX).
“Penerapan kurikulum ini terus kami evaluasi dan monitoring, dan saat ini dinilai layak untuk diterapkan di seluruh jenjang SD hingga SMP,” tambahnya.
Peluncuran bahan ajar ini menjadi langkah konkret Pemkab Bone dalam mengintegrasikan isu ketahanan iklim ke dalam dunia pendidikan melalui pendekatan berbasis lokal.(*)